MARI JAGA BUMI
SEPANJANG HARI DENGAN CINTA YANG TULUS
Hari bumi kali ini diperingati dengan cukup meriah dan
kegiatan yang dilakukan pun sangat variatif. Mulai dari pawai keliling kampung,
aneka macam lomba makanan tradisional, bersih bersih lingkungan, dan bernagai
macam kegiatan lainnya. Sebagian sekolah mendandani siswanya dengan pakaian
berbahan barang bekas. Bekas bungkus kopi, bungkus makanan kemasan, dan bekas
bukus makanan yang lainnya.
Sungguh tidak ada yang salah dengan semua kegiatan itu.
Karena semua berangkat dari kepedulian akan tempat tinggal manusia yang sudah
mulai renta, BUMI.
Tidak salah kalau kita menawarkan penggunaan ulang bekas
bungkus makanan atau minuman kemasan. Tapi apakan pakaian dari bekas bungkus
ini ada yang mau mengenakan dalam kehidupaan sehari hari? Tentu tidak. Pesan moral yang mestinya disampaikan
adalah jangan mudah membuang bekas bungkus makanan atau minuman kemasan karena
plastik jenis ini sangat sulit didaur ulang dibanding plastik bening seperti
bungkus minyak goreng, bungkus gula pasir kemasan, dsb.
Pesan yang berikutnya adalah minimalkan konsumsi makanan
dan minuman kemasan. Satu hari peringati hari bumi tidak cukup menghapus dosa
selama setahun karena sudah menjejali bumi dengan sampah hasil dari konsumsi
makanan dan minuman kemasan. Kalaupun plastik plastik itu digunakan untuk
berbagai macam barang yang bermanfaat, barang itu pun tidak akan bertahan lama.
Ujung ujungnya menyakiti bumi juga. Karena Bumi lah yang menerima buangan
sampah itu. Kalau pun plastik plastik
itu dibakar maka itu hanya akan melukai
lapisan ozon yang melindungi bumi dari ganasnya Ultra Violet Matahari.
Ujung ujungnya bumi juga yang menderita.
Jadi mari biasakan anak anak kita jaga bumi sepanjang hari.
Dengan tidak membebani bumi dengan sampah sampah berat yang sulit terurai.
Membersihkan lingkungan setiap hari, menanam dan merawat pohon disekeliling
kita, dan masih banyak upaya nyata lainnya yang dapat menunjukan kecintaan kita
terhadap bumi kita dengan setulus cinta.
Edisi Hari Bumi #Budi
Hadiastuti
0 komentar:
Posting Komentar